explorationindonesia.com - Selamat malam sahabat EIC, pada artikel kali ini admin bagikan contoh 3 study kasus bagi peserta PPG Piloting yang akan menempuh UKPPPG 2024. Berikut beberapa study kasus yang admin dapat sajikan.
Dokumentasi Proses UTBK UKPPPG |
Study Kasus 1
Permasalahan apa yang pernah saya hadapi?
Beberapa bulan lalu, ketika saya mengajar di kelas 7 SMP Negeri 15 Kota Sumber Maju. saya menemui tantangan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Khususnya pada materi teks deskripsi. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menafsirkan teks deskripsi dengan baik. Sebagai responsif guru, saya merasa bertanggung jawab untuk mencari solusi atas permasalahan ini, yang kemudian menjadi fokus laporan studi kasus ini.
Bagaimana upaya saya untuk menyelesaikannya?
Setelah melakukan pengamatan, saya mengidentifikasi beberapa faktor penyebab kesulitan siswa, seperti kurangnya pemahaman mengenai tujuan, ciri-ciri, dan struktur teks deskripsi. Selain itu, siswa juga mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi poin-poin penting dalam teks deskripsi dan kurangnya latihan menulis teks deskripsi yang memadai.
Berikut adalah langkah-langkah yang saya ambil untuk mengatasi permasalahan tersebut: Memberikan penjelasan ulang mengenai struktur teks deskripsi dan contoh-contoh teks yang jelas,Menyelenggarakan sesi latihan fokus pada pengenalan dan identifikasi teks deskripsi, Memberikan latihan intensif menulis teks deskripsi untuk memperkuat keterampilan siswa, Memberikan bimbingan individual kepada siswa yang masih mengalami kesulitan.
Saya juga menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dikelas dengan memenuhi kebutuhan murid.Melakukan asssesmen awal untuk mengetahui persiapan pembelajaran murid.
Apa hasil dari upaya saya tersebut?
Setelah menerapkan metode pembelajaran tersebut, terjadi peningkatan motivasi belajar siswa dan pemahaman mereka terhadap materi teks deskripsi. Siswa juga menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam menyusun teks deskripsi. Siswa mulai aktif dalam pembelajaran, siswa sudah berani untuk mengemukakan pendapat selain belajar mandiri,siswa belajar berkolaborasi dan bernalar kritis.
Pengalaman berharga apa yang bisa saya petik ketika menyelesaikan permasalahan tersebut?
Melalui langkah-langkah yang diimplementasikan, diharapkan siswa dapat memiliki keterampilan yang lebih baik dalam menyusun teks deskripsi yang benar dan berkualitas. Jangan pernah bosan untuk mencoba model-model pembelajaran abad 21. Selalu mencari refensi dari berbagai sumber.
Study Kasus 2
Permasalahan apa yang pernah saya hadapi?
“I” mengalami hasil belajar yang dicapai kurang memenuhi target. Hal tersebut disebabkan oleh suasana hati “I” yang kurang baik. Pada saat pembelajaran berlangsung sekitar 2-5 menit, “I” mulai bergerak tidak terarah, ia sibuk dengan dirinya sendiri dengan bermain, mengelilingi ruangan kelas, dan keluar kelas tanpa disadari oleh guru. Hal tersebut membuat “I” kurang memperhatikan guru yang sedang menyampaikan pembelajaran, anak bersikap acuh tak acuh dengan peraturan dan prosedur yang dibuat oleh guru. Saat pemberian tugas pembelajaran pun “I” hanya menyelesaikan sebagian tugasnya bahkan ia tidak mau mengerjakan tugas pembelajaran yang diberikan. Ia juga cenderung membuat kegaduhan di dalam kelas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan mengganggu teman sekelasnya, berebut mainan serta melakukan hal yang disukai masih menurutnya walaupun orang disekitarnya tidak menyukainya. Hal tersebut dipicu oleh pola tidur “I” yang tidak teratur dan keinginannya yang harus dipenuhi. Ketika keinginannya tidak dipenuhi “I” mudah tersinggung, mengamuk dengan membanting dan membuang barang yang ada disekitarnya serta menangis meronta-ronta sambil berteriak di depan umum..
Bagaimana upaya saya untuk menyelesaikannya?
beberapa faktor yang mendominasi dan mendukung masalah belajarnya. Faktor yang mendominasi penyebab “I” mempunyai masalah belajar yaitu pola asuh yang diterapkan orang tua “I”. Pola asuh cenderung menjadi sumber penguatan (reinforcement) untuk melakukan hal yang ia inginkan, media massa yang melekat pada diri anak menjadi pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari, serta lingkungan sekitar yang menjadi sumber pemicu modelling/meniru bagi “I” Pola asuh juga mendominasi penyebab “I” memiliki masalah belajar, Bentuk pola asuh yang diterapkan oleh orang tua “I” cenderung pada pola asuh permisif kaitannya dengan konsep diri dan disiplin anak yaitu “I” melakukan kebiasaan yang tidak teratur seperti pola tidur tidak teratur dan senang menghabiskan waktunya dengan bermain yang mengakibatkan “I” terlambat bangun tidur, terlambat ke sekolah bahkan enggan bersekolah. Jadi yang sebaiknya dilakukan adalah pendekatan terhadap orang tua dan mendekati anak usia dini dengan memberikan contoh yang baik.
Apa hasil dari upaya saya tersebut?
Pendekatan terhadap orang tua dan selalu melakukan interaksi di luar sekolah maka akan menjadi kegiatan yang sangat dekat terhadap anak didik di PAUD. Walau tidak mudah tapi secara perlahan aka nada perubahan terhadap sikap anak yang tantrum. Pendekatan secara pribadi secara perlahan dan pelan menumbuhkan hasil yang maksimal
Pengalaman berharga apa yang bisa saya petik ketika menyelesaikan permasalahan tersebut?
Anak Usia Dini memiliki karekteristik yang unik untuk tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang berbeda, yang memerlukan lingkungan dan faktor lain dalam menempuh perkembangannya secara optimal. Dengan demikian proses belajar anak usia dini tidak dapat langsung menyerap, ia membutuhkan stimulusreinforcement yang dapat menunjang keberhasilan belajar, akan tetapi keberhasilan belajar seseorang tidak luput dari masalah belajar yang dapat mengahambat tujuan pembelajaran yang relevan.
Study Kasus 3
1.Permasalahan apa yang pernah saya hadapi?
Analisis Kasus Pembelajaran di Kelas XII SMK: Pemahaman Teori dan Praktik Perawatan serta Perbaikan Sasis Pemindah Tenaga Teknik Kendaraan Ringan. Beberapa bulan yang lalu saat saya mengajar di kelas XII TKR SMK Negeri 5 XXX dan menemukan beberapa permasalahan. Suatu hari, saya mengajar mata pemeliharaan dan perbaikan sasis pemindah tenaga mengenai teori dan praktek sistem rem.
Terlihat setelah saya memberikan pengantar teori dan praktik, sebagian besar siswa mendapatkan kesulitan dalam memahami fungsi komponen dan prinsip kerja rem dengan baik. Sebagai guru, saya merasa bertanggung jawab dalam membantu siswa memahami materi sistem rem dengan baik. Materi rem penting untuk dipahami karena siswa akan menggunakannya, seperti mengendarai mobil untuk keperluan pribadinya maupun ketika bekerja
Bagaimana upaya saya untuk menyelesaikannya?
Dengan permasalahan tersebut maka saya memutuskan untuk menganalisa kasus pembelajaran yang terjadi. Hasil pengamatan saya, ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa tidak dapat mengerjakan fungsi komponen dan prinsip kerja yaitu: Siswa belum memahami dalam fungsi perkomponen dan prinsip kerjanya pada sistem rem tersebut. Siswa kesulitan dalam mengindenfikasi poin-poin komponen yang mereka kenal. Kurangnya pelatihan mengenal komponen serta kurangnya pemahaman dalam menyebutkan fungsi serta prinsip kerja sistem rem. Berdasarkan analisis yang telah saya lalukan, ada beberapa langkah yang saya lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu: Memberikan penjelasan ulang mulai dari struktur teks deskripsi hingga contoh-contoh teks deskripsi yang jelas. Memberikan sesi latihan yang fokus pada pengenalan dan identifikasi teks deskripsi. Memberikan latihan intensif dalam menulis teks deskripsi untuk memperkuat keterampilan siswa. Memberikan bimbingan individual kepada siswa yang masih mengalami kesulitan.
3. Apa hasil dari upaya saya tersebut?
Dengan menerapkan metode pembelajaran Dengan Problem Solving, saya melihat motivasi belajar siswa dapat memahami fungsi komponen serta prinsip kerja komponen rem dengan baik.
4. Pengalaman berharga apa yang bisa saya petik ketika menyelesaikan permasalahan tersebut?
Sesuai dengan langkah-langkah yang diterapkan, saya berharap siswa dapat memiliki ketrampilan dalam teori dan praktik sistem rem yang baik dan benar.
Demikian informasi 3 Study Kasus UKPPPG Piloting 2024, semoga dapat bermanfaat.