Aksi Nyata: Bagaimana UbD Membantu Guru?
explorationindonesia.com - Sebagai penutup kegiatan, Bapak/Ibu Guru dapat melakukan aksi nyata dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut. Dokumentasikan hasil aksi nyata pada Google Drive pribadi dalam bentuk PDF. Salah satu aksi nyata terbaik akan diunggah pada Jurnal Pembelajaranku.
Bagaimana UbD Membantu Guru? |
1. Ide apa yang Bapak/Ibu guru dapatkan setelah belajar topik ini?
2. Perencanaan pembelajaran seperti apa yang relevan untuk dikembangkan di sekolah Bapak/Ibu guru? Buatlah aksi nyata dengan mengembangkan rancangan pembelajaran berbasis prinsip UbD!
JAWABAN :
1. Setelah mempelajari topik ini, saya mendapatkan ide bahwa strategi backward design (UbD) sangat membantu guru dalam merancang pembelajaran yang lebih terstruktur dan terarah. Dengan memulai dari menetapkan tujuan pembelajaran, kemudian merancang asesmen, dan baru mengembangkan aktivitas pembelajaran, guru dapat memastikan bahwa setiap langkah dalam proses pembelajaran memiliki tujuan yang jelas dan relevan.
2. Perencanaan pembelajaran yang relevan untuk dikembangkan di sekolah saya adalah yang berfokus pada kebutuhan murid dan situasi kelas. Dengan menggunakan prinsip UbD, saya akan menetapkan tujuan pembelajaran yang spesifik dan terukur, menganalisis situasi kelas untuk memahami kebutuhan dan kemampuan murid, serta menyusun asesmen yang dapat mengukur pencapaian tujuan pembelajaran.
Aksi nyata yang akan saya lakukan adalah mengembangkan rancangan pembelajaran berbasis prinsip UbD. Berikut adalah langkah-langkah yang akan saya ambil:
- Menetapkan Tujuan Pembelajaran: Saya akan menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik, yang dapat diukur dan relevan dengan kebutuhan murid. Tujuan ini akan mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
- Merancang Asesmen: Saya akan merancang asesmen yang dapat mengukur pencapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini akan mencakup berbagai bentuk, seperti tes tertulis, proyek, presentasi, dan penilaian kinerja.
- Mengembangkan Aktivitas Pembelajaran: Saya akan mengembangkan aktivitas pembelajaran yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Aktivitas ini akan bervariasi dan disesuaikan dengan kebutuhan murid, termasuk pendekatan diferensiasi untuk memastikan setiap murid mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai.
- Menggunakan Pendekatan Inkuiri: Saya akan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis inkuiri, di mana murid didorong untuk mencari tahu dan mengeksplorasi berbagai pertanyaan. Pendekatan ini akan melibatkan banyak referensi dan sumber belajar, serta mendorong kolaborasi dan proyek kelompok.
- Menerapkan Pembelajaran Holistik: Saya akan menerapkan kerangka berpikir holistik, di mana setiap konsep dan aktivitas pembelajaran dilihat secara utuh dan saling terhubung. Hal ini akan membantu murid memahami materi dengan lebih baik dan mengaitkannya dengan kondisi nyata.
- Memonitor dan Mengevaluasi: Saya akan memonitor dan mengevaluasi proses pembelajaran secara berkala untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran tercapai dan murid mendapatkan manfaat maksimal dari pembelajaran.
Dengan mengembangkan rancangan pembelajaran berbasis prinsip UbD, saya berharap dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan efektif bagi murid-murid saya.
Berikut adalah contoh rencana pembelajaran berbasis UbD (Understanding by Design) di Sekolah Dasar:
Rencana Pembelajaran Berbasis UbD
Mata Pelajaran: Matematika
Kelas: 4 SD
Topik: Pecahan
Tahap 1: Menetapkan Tujuan Pembelajaran (Stage 1: Identify Desired Results)
1. Capaian Pembelajaran (CP):
- Murid dapat memahami konsep pecahan dan hubungannya dengan bilangan bulat.
- Murid dapat membandingkan dan mengurutkan pecahan.
- Murid dapat menyelesaikan masalah yang melibatkan pecahan dalam konteks kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Pembelajaran (Learning Goals):
- Murid dapat mengidentifikasi dan menulis pecahan dari gambar atau benda konkret.
- Murid dapat membandingkan dua pecahan dengan penyebut yang sama dan berbeda.
- Murid dapat menyelesaikan soal cerita yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pecahan
Tahap 2: Menentukan Bukti Penilaian (Stage 2: Determine Acceptable Evidence)
1. Asesmen Formatif:
- Kuis singkat tentang pengenalan pecahan.
- Observasi dan catatan guru saat murid bekerja dalam kelompok.
- Lembar kerja individu tentang membandingkan pecahan.
2. Asesmen Sumatif:
- Tes tertulis yang mencakup soal pilihan ganda dan esai tentang pecahan.
- Proyek kelompok di mana murid membuat poster yang menjelaskan konsep pecahan dan memberikan contoh dari kehidupan sehari-hari.
- Presentasi kelompok tentang cara menyelesaikan soal cerita yang melibatkan pecahan.
Tahap 3: Merencanakan Pengalaman Belajar dan Instruksi (Stage 3: Plan Learning Experiences and Instruction)
1. Aktivitas Pembelajaran:
- Pendahuluan: Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan mengaitkan topik pecahan dengan pengalaman sehari-hari murid.
- Eksplorasi: Murid bekerja dalam kelompok kecil untuk mengidentifikasi pecahan dari gambar atau benda konkret, seperti potongan pizza atau kue.
- Penjelasan: Guru memberikan penjelasan lebih mendalam tentang pecahan, termasuk cara membandingkan dan mengurutkan pecahan.
- Elaborasi: Murid menyelesaikan lembar kerja individu dan berdiskusi dalam kelompok tentang cara menyelesaikan soal cerita yang melibatkan pecahan.
- Evaluasi: Guru memberikan kuis singkat dan mengamati murid saat mereka bekerja dalam kelompok untuk menilai pemahaman mereka tentang pecahan.
2. Sumber Belajar:
- Buku teks Matematika kelas 4.
- Benda konkret seperti potongan pizza, kue, atau blok pecahan.
- Lembar kerja dan kuis yang disiapkan oleh guru.
- Poster dan alat presentasi untuk proyek kelompok.
3. Refleksi dan Penyesuaian:
- Guru merefleksikan hasil asesmen formatif dan sumatif untuk menilai efektivitas pembelajaran.
- Guru melakukan penyesuaian pada rencana pembelajaran berdasarkan umpan balik dan hasil asesmen untuk meningkatkan pemahaman murid tentang pecahan.
Demikian informasi tentang Aksi Nyata: Bagaimana UbD Membantu Guru?, semoga dapat bermanfaat.