Cerita Reflektif Berdiferensiasi
explorationindonesia.com - Sebelum mengakhiri sesi pada topik ini, ekspresikan pengalaman Bapak/Ibu miliki selama menjadi guru dalam merancang pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran berdiferensiasi melalui cerita reflektif.
Cerita Reflektif Berdiferensiasi |
Ceritakan bagaimana merencanakan pembelajaran berdiferensiasi yang relevan dikelas Bapak/Ibu Guru, sehingga diyakini dapat diimplementasikan untuk mencapai tujuan pembelajaran?
REFLEKSI 300 KATA
Selama menjadi guru, saya telah belajar banyak tentang pentingnya pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam dari setiap murid. Salah satu pengalaman yang sangat berkesan adalah ketika saya merancang pembelajaran berbasis projek yang berorientasi pada pembelajaran berdiferensiasi di kelas saya.
Pengalaman Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi:
Pada awal tahun ajaran, saya mengidentifikasi preferensi cara belajar dan minat peserta didik melalui asesmen awal. Saya menemukan bahwa beberapa murid cenderung pasif dan enggan berbicara ketika diminta untuk menyampaikan pendapat. Untuk mengatasi hal ini, saya memutuskan untuk menggunakan strategi pembelajaran berbasis projek yang memungkinkan setiap murid untuk berkontribusi sesuai dengan kemampuan dan minat mereka.
Langkah-langkah yang Saya Lakukan:
- Menetapkan Tujuan Pembelajaran: Saya menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik, yaitu agar murid dapat mengembangkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi melalui projek yang mereka pilih sendiri.
- Mengembangkan Projek: Saya memberikan kebebasan kepada murid untuk mengeksplorasi pengalaman yang sangat berkesan bagi mereka. Mereka boleh menuliskan cerita pengalaman menarik, membuat gambar yang mengilustrasikan pengalaman tersebut, atau langsung menyampaikan secara lisan saat bercerita. Hal ini memungkinkan murid untuk memilih cara yang paling nyaman bagi mereka dalam menyampaikan cerita.
- Pendampingan Individu: Saya memberikan pendampingan individu kepada murid yang belum bisa menyampaikan pendapat. Saya menggunakan pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk membantu mereka menyusun cerita yang akan disampaikan. Pendampingan ini sangat penting untuk murid yang cenderung pasif dan enggan berbicara.
- Strategi Diferensiasi: Saya menggunakan strategi diferensiasi dengan menyesuaikan konten, proses, dan produk pembelajaran. Misalnya, murid yang memerlukan bimbingan lebih banyak dapat bekerja dalam kelompok dengan bimbingan saya, sementara murid yang lebih mahir dapat bekerja secara mandiri dan melakukan pendalaman materi.
- Manajemen Kelas: Saya menerapkan manajemen kelas yang efektif untuk memastikan bahwa setiap murid mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan. Saya juga menggunakan team teaching atau mengajar kolaboratif dengan rekan guru untuk memberikan dukungan tambahan kepada murid
- Refleksi dan Umpan Balik: Setelah projek selesai, saya mengadakan sesi refleksi di mana murid dapat berbagi pengalaman mereka dan memberikan umpan balik satu sama lain. Ini membantu mereka untuk belajar dari pengalaman teman-teman mereka dan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka.
- Hasil yang Dicapai: Dengan menggunakan pendekatan ini, saya melihat peningkatan yang signifikan dalam keterampilan komunikasi dan kolaborasi murid. Mereka menjadi lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat dan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis projek yang berorientasi pada pembelajaran berdiferensiasi ini terbukti efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran dan memenuhi kebutuhan belajar yang beragam dari setiap murid.
Demikian informasi tentang Cerita Reflektif Berdiferensiasi, semoga dapat bermanfaat.